Kru seumangat geutanyo ban mandum

Menyoe ka troeh neu jak keuno, bek male-male bak neu rawon. sabeb aleh pat seubab nyang peugot droeneuh perele keu aso blog nyo bek lale neu cok laju. Hai enteuk nyoe dron teubit bek tuwo peutinggai pesan.semoga blog nyoe bermanfaat....

Jangan malu-malu,,anggap jo blog kito basamo...

mene lot kirono yang perlu aku mengkot ko bo blog ino, ulang lupo saran tading ko janah..

bak malangkah acok nan tasanduang, saupo patuah di urang tuo kampuang mano gadiang nan tak ratak mano manusio nan tak panah salah dan silap, jadi kalau ado isi blog nan tak seronok, atau nan tak lamak dibaco, mohon lapehkan maaf kek ambo..
wassalam,

Senin, 05 Oktober 2009

RASIO PENILAIAN LAINNYA YANG MENDUKUNG PERHITUNGAN SOLVABILITAS DAN RENTABILITAS

Adapun beberapa penilaian yang menjadi metode pengukuran kondi kesehatan bank selain dari solvabilitas dan rentabilitas adalah :
1) Penilaian Efisiensi (Rasio Biaya Operasional)
Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

BO/PO = BIAYA OPERASIONAL
PENDAPATAN OPERASIONAL



2) Penilaian Likuiditas (Liquidity)
Suatu bank dikatakan likuid apabila bank bersangkutan dapat memenuhi kewajiban hutang-hutangnya, dapat membayar kembali semua depositonya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan. Rasio likuiditas ini dilakukan untuk menganalisis kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban tersebut. Dalam penelitian ini, rasio likuiditas yang digunakan adalah Loan to Deposit Ratio (LDR).
Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Rasio ini digunakan untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah menanamkan dananya dengan kredit-kredit yang telah diberikan kepada para debiturnya. Semakin tinggi rasionya semakin tinggi tingkat likuiditasnya. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

LDR = TOTAL PEMBIAYAAN
DANA PIHAK KETIGA



3) Penilaian Kualitas Aktiva Produktif (KAP)
Pengertian aktiva produktif dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31/147/KEP/DIR Tanggal 12 November 1998 tentang Kualitas Aktiva Produktif adalah penanaman dana bank baik dalam Rupiah maupun valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, penyertaan, komitmen dan kontijensi pada transaksi rekening administratif.

Kualitas Aktiva Produktif dinilai berdasarkan:
v Prospek usaha
v Kondisi keuangan dengan penekanan pada arus kas debitur
v Kemampuan membayar
Berdasarkan analisis dan penilaian terhadap faktor penilaian mengenai prospek usaha, kinerja debitur, kemampuan membayar dengan mempertimbangkan komponen-komponen yang tidak disebutkan, kualitas kredit ditetapkan menjadi:
a. Lancar (Pass)
b. Dalam perhatian khusus (special mention)
c. Kurang lancar (sub standard)
d. Diragukan (doubtful)
e. Macet (loss)

Aktiva produktif bermasalah (NPL) merupakan aktiva produktif dengan kualitas aktiva kurang lancar, diragukan, dan macet. Besarnya NPL dapat dirumuskan sebagai berikut:

NPL = TOTAL KREDIT BERMASALAH
TOTAL SEMUA KREDIT



4) Sensitivitas atas risiko pasar (sensitivity to market risk)
Penilaian sensitivitas atas risiko pasar dimaksudkan untuk menilai kemampuan keuangan bank dalam mengantisipasi perubahan risiko pasar yang disebabkan oleh pergerakan nilai tukar. Penilaian sensitivitas atas risiko pasar dilakukan dengan menilai besarnya kelebihan modal yang digunakan untuk menutup risiko bank dibandingkan dengan besarnya risiko kerugian yang timbul dari pengaruh perubahan risiko pasar.



5) Manajemen (Management)
Penilaian manajemen dimaksudkan untuk menilai kemampuan manajerial pengurus bank dalam menjalankan usaha sesuai dengan prinsip manajemen umum, kecukupan manajemen risiko dan kepatuhan bank terhadap ketentuan baik yang terkait dengan prinsip kehati-hatian maupun kepatuhan terhadap prinsip syariah dan komitmen bank kepada Bank Indonesia.
Penilaian kualitatif faktor manajemen dilakukan dengan penilaian terhadap komponen-komponen sebagai berikut:
a. Kualitas manajemen umum terkait dengan penerapan good corporate governance;
b. Kualitas penerapan manajemen risiko;
c. Kepatuhan terhadap ketentuan baik yang terkait dengan prinsip kehati-hatian maupun kepatuhan terhadap prinsip syariah serta komitmen kepada Bank Indonesia.

PENGERTIAN RENTABILITAS (EARNING)

Analisis rasio rentabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Rasio rentabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE).
Faktor penilaian tingkat kesehatan Bank mencakup penilaian terhadap faktor-faktor yang ditetapkan oleh ketentuan Bank Indonesia atau yang biasa disebut CAMELS yang salah satunya dinilai menurut analisis faktor Rentabilitas. Faktor Rentabilitas ini adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Selain itu dapat juga digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank. Banyak sekali rasio-rasio keuangan yang ada dalam CAMELS tersebut- salah satunya adalah ROA yang digunakan untuk mengukur Earnings Power atau rentabilitas sebuah bank.
Salah satu rasio rentabilitas adalah Return on Assets (ROA), yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar rasio ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan assets. Menurut perhitungan berdasarkan ketentuan Bank Indonesia Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
Laba Sebelum Pajak
ROA = ——————— x 100%
Rata-rata Total Assets
Besarnya nilai untuk ”laba sebelum pajak” dapat dilihat pada perhitungan laba rugi yang disusun oleh bank yang bersangkutan, sedangkan “Total assets” dapat dilihat pada neraca. Nilai Return on Assets (ROA) tersebut dapat dijadikan kiteria dalam penetapan peringkat komponen Rentabilitas (Earnings), yaitu :
Peringkat I : Perolehan laba sangat tinggi
Peringkat II : Perolehan laba tinggi
Peringkat III : Perolehan laba cukup tinggi, atau rasio ROA berkisar antara 0,5% sampai dengan 1,25%.
Peringkat IV : Perolehan Laba Bank rendah atau cenderung mengalami kerugian (ROA mengarah negatif).
Peringkat V : Bank mengalami kerugian yang besar (ROA negatif)
1. Return on Assets (ROA)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Rumus yang digunakan adalah:
ROA = Total Aktiva Laba Bersih

2. Return on Equity (ROE)
ROE adalah perbandingan antara laba bersih bank dengan modal sendiri. Rasio dapat dirumuskan sebagai berikut:
ROE = Modal Sendiri Laba Bersih
Rasio ini banyak diamati oleh para pemegang saham bank (baik pemegang saham pendiri maupun pemegang saham baru) serta para investor di pasar modal yang ingin membeli saham bank yang bersangkutan (jika bank tersebut telah go public). Dengan demikian rasio ROE merupakan indikator penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran deviden. Kenaikan dalam rasio ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan.

Rasio Rentabilitas sendiri bertujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaannya. Rentabilitas modal sendiri sangat penting bagi suatu perusahaan terutama bagi bank. Banyak bank yang tutup disebabkan rentabilitasnya rendah. Hal itu dapat dilihat dari kenyataan berikut.
Pada masa awal krisis ekonomi di bulan Juni 1997 jumlah bank ada 220 buah dan pada akhir tahun 1998 jumlah tersebut berkurang menjadi 169 bank, karena 50 bank dilikuidasi oleh pemerintah dan satu Bank Pembangunan Daerah Timor-Timur ditutup. Di samping itu terdapat 12 bank yang di-take over (BTO) oleh pemerintah dan 7 bank yang direkapitulasi oleh pemerintah, sehingga persentase jumlah bank yang bermasalah mencapai 30% (Badan Penyehatan Perbankan Nasional, BPPN). Kondisi tersebut disebabkan oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, sehingga kepercayaan masyarakat terhadap mata uang rupiah melemah, yang pada akhirnya bank-bank Indonesia mengalami kesulitan likuiditas. Ditambah lagi besarnya kredit macet dalam mata uang lokal (rupiah) dan mata uang asing (valuta asing).

PENGERTIAN SOLVABILITAS (PERMODALAN)

Bank pada umumnya dan bank syariah pada khususnya adalah lembaga yang didirikan dengan orientasi laba. Kekuatan aspek permodalan ini memungkinkan terbangunnya kondisi bank yang dipercaya oleh masyarakat.

Pengertian modal bank berdasar ketentuan Bank Indonesia dibedakan antara bank yang didirikan dan berkantor pusat di Indonesia dan kantor cabang bank asing yang beroperasi di Indonesia. Modal bank yang didirikan dan berkantor pusat di Indonesia terdiri atas modal inti atau primary capital dan modal pelengkap atau secondary capital.


Komponen modal inti pada prinsipnya terdiri atas modal disetor dan cadangan-cadangan yang dibentuk dari laba setelah pajak, dengan perincian sebagai berikut:

1. Modal disetor
Modal disetor adalah modal yang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya. Bank yang berbadan hukum koperasi, modal disetor terdiri atas simpanan pokok dan simpanan wajib para anggotanya.

2. Agio saham
Agio saham adalah selisih lebih setoran modal yang diterima oleh bank sebagai akibat dari harga saham yang melebihi nilai nominalnya.

3. Cadangan umum
Cadangan yang dibentuk dari penyisihan laba ditahan atau laba bersih setelah dikurangi pajak dan mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham atau rapat anggota sesuai anggaran dasar masing-masing.

4. Cadangan tujuan
Cadangan tujuan adalah bagian laba setelah dikurangi pajak yang disisihkan untuk tujuan tertentu dan telah mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham atau rapat anggota.

5. Laba ditahan
Laba ditahan adalah saldo laba bersih setelah dikurangi pajak yang oleh rapat umum pemegang saham atau rapat anggota diputuskan untuk tidak dibagikan.



6. Laba tahun lalu
Laba tahun lalu adalah laba bersih tahun-tahun lalu setelah dikurangi pajak dan belum ditentukan penggunaannya oleh rapat umum pemegang saham atau rapat anggota. Jumlah laba tahun lalu yang diperhitungkan sebagai modal hanya sebesar 50%. Jika bank mempunyai saldo rugi pada tahun-tahun lalu, seluruh kerugian tersebut menjadi faktor pengurang dari modal inti.

7. Laba tahun berjalan
Laba tahun berjalan adalah laba yang diperoleh dalam tahun buku berjalan setelah dikurangi taksiran utang pajak. Jumlah laba tahun buku berjalan yang diperhitungkan sebagai modal inti hanya sebesar 50%. Jika bank mengalami kerugian pada tahun berjalan, seluruh kerugian tersebut menjadi faktor pengurang dari modal inti.

8. Bagian kekayaan bersih anak perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan. Bagian kekayaan bersih tersebut adalah modal inti anak perusahaan setelah dikompensasikan nilai penyertaan bank pada anak perusahaan tersebut. Anak perusahaan adalah bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) lain yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh bank.



Modal pelengkap terdiri atas cadangan-cadangan yang tidak dibentuk dari laba setelah pajak dan pinjaman yang sifatnya dapat dipersamakan dengan modal, dengan perincian sebagai berikut:

1. Cadangan revaliasi aktiva tetap
Cadangan revaluasi aktiva tetap adalah cadangan yang dibentuk dari selisih penilaian kembali aktiva tetap yang telah mendapat persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak.

2. Cadangan penghapusan aktiva yang diklasifikasikan
Cadangan penghapusan aktiva yang diklasifikasikan adalah cadangan yang dibentuk dengan cara membebani laba rugi tahun berjalan. Hal ini dimaksudkan untuk menampung kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat tidak diterimanya kembali sebagian atau seluruh aktiva produktif.

3. Modal kuasi
Modal kuasi adalah modal yang didukung oleh instrumen atau warkat yang sifatnya seperti modal.

4. Pinjaman subordinasi
Pinjaman subordinasi adalah pinjaman yang harus memenuhi berbagai syarat, seperti ada perjanjian tertulis antara bank dan pemberi pinjaman, mendapat persetujuan dari bank Indonesia, minimal berjangka 5 tahun, dan pelunasan sebelum jatuh tempo harus atas persetujuan Bank Indonesia.

Dalam kerangka paket deregulasi tanggal 29 Februari 1991 (Pakfeb’91), Bank Indonesia mewajibkan setiap bank umum menyediakan modal minimum sebesar 8% dari total Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Presentase kebutuhan modal minimum ini disebut Capital Adequacy Ratio (CAR).

Perhitungan penyediaan modal minimum atau kecukupan modal bank (capital adequacy) didasarkan kepada rasio atau perbandingan antara modal yang dimiliki bank dan jumlah Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Aktiva dalam perhitungan ini mencakup aktiva yang tercantum dalam neraca maupun aktiva yang bersifat administratif sebagaimana tercermin dalam kewajiban yang masih bersifat kontingen dan atau komitmen yang disediakan bagi pihak ketiga.


Langkah-langkah perhitungan penyediaan modal minimum bank adalah sebagai berikut:

1. ATMR aktiva neraca dihitung dengan cara mengalikan nilai nominal masing-masing aktiva yang bersangkutan dengan bobot risiko dari masing-masing pos aktiva neraca tersebut.

2. ATMR aktiva administratif dihitung dengan cara mengalikan nilai nominal rekening administratif yang bersangkutan dengan bobot risiko dari masing-masing pos rekening tersebut.

3. Total ATMR = ATMR aktiva neraca + ATMR aktiva administratif.

4. Rasio modal bank dihitung dengan cara membandingkan antara modal bank (modal inti + modal pelengkap) dan total ATMR. Rasio tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
CAR = MODAL BANK
TOTAL ATMR

5. Hasil perhitungan rasio diatas, kemudian dibandingkan dengan kewajiban penyediaan modal minimum (yakni sebesar 8%). Berdasarkan hasil perbandingan tersebut, dapatlah diketahui apakah bank yang bersangkutan telah memenuhi ketentuan CAR (kecukupan modal) atau tidak. Jika hasil perbandingan antara perhitungan rasio modal dan kewajiban penyediaan modal minimum sama dengan 100% atau lebih, modal bank yang bersangkutan telah memenuhi ketentuan CAR (kecukupan modal). Sebaliknya, bila hasilnya kurang dari 100%, modal bank tersebut tidak memenuhi ketentuan CAR.

inovasi or dead

Inovasi adalah kunci kemenangan besar seperti kata Prof Peter Drucker, profesor ahli dibidang manajemen yang terkenal di dunia. Inovasi adalah suatu perubahan besar yang bukan hanya menciptakan produk yang baru dan lebih baik tetapi juga pengembangan sistem yang lebih baik dan konsep bisnis yang baru. Sering orang terjebak kepada konteks pemikiran lama sehingga pikiran secara tidak sadar sebenarnya mengikuti pemikiran sebelumnya (In the Box), sehingga seluruh pemikiran masih dalam satu kotak besar hanya warnanya saja yang berbeda-beda tetapi bentuk masih tetap sama.Hal ini tidak hanya terjadi dalam segi bisnis tetapi hampir semua bidang kehidupan. Dalam segi bisnis, bayangkan kalau setiap orang berkelahi dan setiap orang mengeluarkan jurus yang sama sehingga satu pukulan dibalas dengan pukulan lain, siapakah pemenangnya? Mudah menjawab adalah mereka yang mempunyai stamina paling besar atau dalam dunia usaha adalah mereka yang bemodal kuat. Oleh karenanya kita harus mengandalkan otak bukan otot. Sesuai judul dari topik ini, kita akan membahas bagaimana untuk maju dengan bermodal inovasi.
INOVASI DALAM BISNIS PERBANKANProf. Jerry McCharty menyempurnakan gagasan Prof. Richard Clewett dan dipopulerkan oleh Prof. Philip Kotler yang menggunakan kerangka bisnis dalam formula 4P yang memudahkan orang untuk memperhatikan 4 hal utama dalam berbisnis dan berkompetisi. 4 P tersebut adalah :1. Product = Produk2. Price = Harga3. Place = Pasar4. Promotion = PromosiDan kita juga akan menggunakan kerangka 4P untuk membahas inovasi di keempat bidang tersebut.INOVASI DALAM MENCIPTAKAN PRODUK BARU BANKMenciptakan pasar baru adalah menciptakan jurus baru yang dapat menarik nasabah sebanyak-banyaknya dengan kreatif dan efesien. Seorang pimpinan yang mengerti seluk beluk dunia perbankan akan lebih baik dalam berinovasi. Kuncinya adalah ia mengerti inti dari kebutuhan dan kepuasan pelanggan.Kalau kita mengerti inti dari bisnis yang kita jalani maka kita mengerti bagaimana konsep bisnis (jurus) yang diinginkan pasar sehingga kita bisa menciptakan produk baru dengan pendekatan baru yang dikehendaki pasar. Dengan demikian inovasi produk kita akan keluar dari kotak (out of box) dan bukan hanya sekedar menambahkan sesuatu seperti warna atau bentuk yang mana di mata customer tidak ada yang baru atau lain. Contoh produk innovator misalnya teh botol dimana mereka bisa mengaplikasikan teknologi untuk memasukkan teh dalam botol yang higenis padahal orang tahu kalau teh tidak tahan lama, tetapi mereka bisa melihat peluang dimana orang butuh minum yang cepat dan sederhana. Mereka menguasai inti dari industri minuman yaitu teh yg bagus, praktis, harga terjangkau, sehat. Atau google yang menciptakan search engine. Selain itu kebanyakan orang juga terjebak dalam pemikiran bahwa menciptakan sesuatu yang berbeda adalah suatu inovasi padahal itu adalah pengembangan, alhasil mereka berusaha menciptakan produk-produk yang lain dari kompetitor utamanya. Misalnya dia ingin jualan bakmi, karena semua mie yang dijual berwarna kuning, maka dia berpikir untuk menciptakan mie yang berbeda yaitu mie warna hijau. Apakah ini termasuk inovasi dan produk yang diterima oleh pasar? INOVASI DALAM HARGAMenciptakan harga yang bisa diterima oleh pasar, maka kita harus mengerti tentang perceived value (nilai persepsi) bahwa murah atau mahalnya suatu harga ditentukan oleh persepsi misalnya minuman coca cola sama-sama dijual Rp. 5.000,- dengan cap Badak buatan pematang siantar (medan) maka persepsi customer coca cola adalah lebih murah karena merek dagang dan asalnya dari USA. Demikian pula dengan Louis Vuitton (tas termahal di dunia) yang tidak pernah mengadakan discount harga untuk produknya tetap menjadi nomor satu karena mereka mengerti bahwa orang membeli tas dia karena persepsi mahal itu mewah dan harga itu yang sepantasnya dibayar. Kalau diturunkan harganya maka orang akan mempersepsikan tidak sebagai tas mewah lagi. Jadi dalam inovasi menentukan harga, murah tidak menjadi jaminan laris manis dan mahal sekalipun tidak pasti berarti sulit jual asalkan kita mengerti dan memahami pasar yang kita tuju. Contoh perusahaan yang sukses dalam inovasi menentukan harga dan cara pembayaran adalah CITIBANK Credit Card, dimana mereka membuat sistem pembayaran yang simple untuk membeli barang elektronik yang harga mahal dengan sistem cicilan. Pelanggan tidak menyadari tingginya harga yang harus dibayarkan karena terjebak jumlah angka bulanan yang jauh lebih rendah. Pelanggan kartu Citibank gembira karena bisa membeli barang-barang elektronik yang diidamkannya dan pihak bank memperoleh keuntungan dari margin bunga dan fee yang harus dibayar penjual serta bertumbuhnya pemegang kartu yang seiring bertambahnya pelanggan potensial dan iuran tahunan yang bisa diperoleh. INOVASI PASAR (PLACE)Pasar adalah seperti wadah (bentuk). Produk adalah seperti air. Kalau kita mampu menciptakan produk seperti air maka produk kita akan dapat mengalir kemana saja dan di mana saja (pasar).Kita harus mencari pasar yang besar untuk produk kita, jangan mati di satu titik yang ngotot mempertahankan pasar yang masuk tahap sunset (suram) hanya karena dulu pernah sukses, kita harus selalu mau berubah yang disesuaikan dengan kondisi pasar pada saat itu.Kesalahan utama selain terus bertahan dalam pasar yang sunset adalah tidak mampu menciptakan pasar yang baru. Seumpama memancing di kolam ikan, terus saja bertahan memancing di kolam tersebut padahal sudah berhari-hari tidak mendapatkan hasil dan tidak berpikir untuk pindah kolam, hanya berpikir dulu pernah dapat ikan banyak dan tidak melihat situasi sekarang dimana jumlah pemancing lebih banyak dari jumlah ikannya.Ingat teori Blue Ocean, carilah samudera biru yang luas.Contoh produk yang berhasil dalam menciptakan pasar yang baru adalah E-BAY dimana mereka berhasil membuat inovasi pasar baru yang mempertemukan pembeli dan penjual di seluruh dunia dengan cepat. INOVASI DALAM PROMOSI"di dunia ini, semua menganggap yang indah itu ya indah, ini jelek,Semua menilai yang baik itu ya baik, hal ini justru tak baik,Akibat jalan pikiran yang demikianlah...."(Tao tek ching bab 2 )Promosi adalah teknik memperkenalkan produk yang sekaligus merubah pandangan masyarakat terhadap produk kita. Meski yang indah bisa jadi jelek tetapi asal banyak orang mengatakan indah ya akan indah dan demikian sebaliknya. Dalam kondisi persaingan usaha yang ketat dan banyaknya perusahaan yang berpomosi maka dibutuhkan inovasi baru dalam berpromosi yang bisa menarik perhatian. Pikiran adalah hal utama yang harus kita tanamkan ke dalam otak pelanggan sehingga semakin banyak orang yang berkata yang indah mengenai produk kita. Contoh inovasi dalam bidang marketing dan promosi, misalnya iklan a mild adalah contoh inovasi dalam iklan yang berhasil menaikkan image merek dengan permainan kata-kata yang tidak dilakukan sebelumnya oleh kompetitor lain.Bagaimana menumbuhkan Inovasi?Inovasi membutuhkan kreativitas yang tinggi dan luar biasa. Ada 3 cara bagi perusahaan untuk menumbuhkan kreatifitas :1. Mempekerjakan lebih banyak orang yang kreatif yang otaknya terus berputar dan selalu ingin tahu serta selalu bertanya.2. Menggunakan pihak luar misalnya konsultan, pihak universitas dan lain-lain untuk memberikan ide-ide baru dan besar bagi perusahaan.3. Di negara maju, pada beberapa perusahaan terkemuka, mereka mendorong semua staf perusahaan sebagai innovator potensial unuk memberikan ide bagus bagi perusahaan dengan langsung mengirim email kepada eksekutif senior dan yang idenya benar-benar brilyan akan diberikan hadiah baik bonus uang maupun jabatan sehingga setiap hari mereka menerima banyak ide baru yang segar.Berikut ini, kenapa pada umumnya orang-orang yang SIUTAO banyak yang berhasil dalam usahanya :1. Pikiran tidak pernah mati di satu titik2. Mementingkan Ceng Li3. Pikiran selalu flexible dan mau berubah sesuai situasi dan kondisi4. Pikiran tenang dan sabar dalam memecahkan masalah5. Tidak cepat putus asa6. Berpkiir kritis, selalu mau tahu dan banyak bertanya 7. Emosi terkendali8. Fisik sehat